HARIANMALANG. COM – Cegah kelangkaan stok barang dan kenaikan harga bahan pangan, Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, meninjau pasar tradisonal dan pasar modern
Bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota (Pemkot), Rabu (30/10) Iwan Pasar Sawojajar, superindo Sawojajar, pasar Klojen dan juga Gudang Bulog Malang.
Selain tomat, kebutuhan bahan pokok lainnya yang menjadi priritas harga dapat dikendalikan adalah minyak goreng.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan berdialog langsung dengan beberapa pedagang untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan menuju penghujung tahun 2024,
Baca Juga:
RUU Minerba, Pemberian Izin Mengelola Lahan Tambang Bukan untuk Pelaku UKM Asal Jakarta
Jokowi Sempat Negosiasi Menolak untuk Berikan Sambutan di Puncak Peringatan HUT ke-17 Gerindra
Diusulkan Pertama Kali oleh PWI Jatim, Margono Djojohadikusumo Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
“Menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Mendagri kemarin, terkait pentingnya pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok. Baik itu sembako, sayuran, minyak goreng, bawang putih dan bawang merah, tomat dan sebagainya,” ucapnya.
Menurut Iwan, dari tinjauan tersebut didapati komoditi tomat menjadi salah satu bahan pangan yang harganya naik cukup signifikan.
Biasanya harga tomat hanya Rp 6.000 hingga Rp 9.000,/ kg. Dipasarn harganya mencapai 2 kali lipat atau sebesar Rp 17.000/kg.
Hasil dialog dengan sejumlah pedagang kenaikan tomat karena kelangkaan stok akibat pengaruh pola musim tanamnya.
Baca Juga:
Gen Z Mendominasi jadi Kalangan Paling Puas dengan Kinerja Prabowo Subianto Versi Survei Indikator
Gara-gara Soal Pajangan Mobil F1, Momen Pecah Tawa Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim
“Selain pengaruh pola tanamnya, tomanya juga ada musimnya. Klau musim harganya turun kalau tidak musim harganya naik,” terangnya.
Menurutnya, untuk mengatasinya Pemkot Malang mengambil langlah secepatnya dengan melakakukan intervensi pemetakan kebutuhan berbasis kewilayahan.
“Kami perlu mengintervensi, menjadwalkan, stok yang langka akibat musim dapat diatur, sehingga harga dapat dikendalikan,” jelasnya.
Selain tomat, tambah Iwan, komoditi yang akan diintervensi adalah minyak goreng, Minyakita.
Baca Juga:
Gandeng Pemerintah Swiss, BNPB Lakukan Penguatan Soal Peringatan Dini Banjir Lahar di Gunung Semeru
“Khusus untuk minyak goreng secepatnya stoknya ditambah,” terangnya.***