HARIANMALANG.COM – Maraknya kalangan muda bunuh diri, menginisiasi Yayasan Mahargijono Schutzenberger meluncurkan program Malang Raya Sehat Jiwa.
Program Malang Raya Sehat Jiwa ini dibuka sekaligus memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, 10 Oktober.
Selain membuka program baru, Yayasan Mahargijono ini juga menyediakan layanan gratis penyuluhan, menerima jasa online counsling gratis, dan berbagai layanan gratis lainnya.
“Apalagi isu kesehatan mental akhir-akhir makin meningkat, khususnya setelah ditemukan banyaknya kasus gangguan kesehatan mental yang terjadi di kalangan muda,” ujar Ketua Yayasan Mahargijono Schutzenberger, Sofia Ambarini.
Baca Juga:
Wamen Diktisaintek RI Prof Fauzan Hadiri Student Day 2024 Universitas Muhammadiyah Malang
Gebrakan Baru Dirut Tugu Tirta Kota Malang Puluhan Karyawan Dikuliahkan Gratis
Dukungan Mengalir dari Berbagai Lapisan Masyarakat Perkuat Posisi Salaf Menjadi Bupati Malang
Menurutnya, program ini diluncurkan awal 2024 lalu dengan membuka layanan hotline pencegahan bunuh diri, crisis centre model yang pertama di Indonesia.
“Biasanya hotline hanya konseling online, namun kami ada team quick response-nya,” kata Sofia.
Malang Raya Sehat Jiwa juga bekerja sama dengan berbagai rekanan seperti HIPMI, AIESEC dan M HEALTH, untuk menyediakan solusi-solusi berkelanjutan.
Tepat Hari Kesehatan Mental Dunia, Kamis, 10 Oktober kemarin, Yayasan Mahargijono Schutzenberger melalui program Mental Health Awareness berupaya mengadvokasi kesadaran kesehatan mental.
Baca Juga:
Konektivitas antar pelosok Solusi Pemekaran Wilayah Kabupaten Malang
Gandeng Karoseri Piala Mas SAG Siap Kenalkan Bus Listrik dengan Nilai TKDN
Inilah Reaksi Timur Tengah Terhadap Kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat
“Kami juga memberikan pertolongan pertama, seperti online sharing / counselling, penyuluhan, penyediaan healing house,” terangnya.
Bahkan pihaknya memberikan pelatihan pada relawan Mental Health dari berbagai komunitas, termasuk komunitas disabilitas.
Saat ini gangguan kesehatan mental dapat terjadi pada siapa pun, terutama orang yang sulit beradaptasi dengan perubahan.
Walau tidak mengakibatkan kematian secara langsung, gangguan kesehatan mental bisa menyebabkan penderitaan berkepanjangan. “Terutama bagi penderita, keluarga dan orang-orang di sekitarnya,” tuturnya.
Baca Juga:
Hasil Survei Paslon Nomor 1 Pilbup Kabupaten Malang Salaf Menang Mutlak 66,9 Persen
Dirut Tugu Tirta Kota Malang Kuliahkan Karyawan Gratis
Dokter Umar Cawabup Malang Dilaporkan ke Polisi Diduga Kasus Penggelapan
Seperti diketahui, Hari kesehatan mental diperingati pertama kalinya pada 10 Oktober 1992 oleh WHO (World Health Organization).
Peringatan ini untuk mengingatkan kepada masyarakat internasional tentang pentingnya meningkatkan kepedulian pada kesehatan mental.***