HARIANMALANG.COM – Menandai Hari Jadi ke 1501 Tahun Candirenggo sekaligus memperingati 802 Tahun Singosari, Calon Bupati (cabup) Kabupaten Malang, Sanusi hadir ditengah warga yang swdang merayakan.
Puluhan stan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) potensial Singosari, memamerkan produk unggulan hingga jajanan khas Kabupaten Malang.
Sebanyak 105 UMKM kuliner Nusantara dan UMKM modern dengan stand tematik 31. Pameran yang berlangsung 3 hari dibuka secara resmi oleh Cabup Sanusi.
Setelah meresmikan Sanusi sempat mencicipi jajanan dan dialog dengan beberapa pemilik stand UMKM didampingi istrinya, Anis Zaida Sanusi.
Kepada Ketua Panitia Pramono, sanusi sempat lupa namanya namun pihak panitia tidak peenah melupakan
Baca Juga:
Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat
Konsolidasi Sahabat Sam Anas Siap Menangkan Paslon ABADI – LUMAN
LVRI Kota Malang Deklarasi Dukung Wahyu Hidayat dan Bernistalgia Saat Berjuang
Disambut warga Candirenggo dalam sambutannya sanusi mengatakan meskipun pernah membantu warga setempat namun tak mengharap imbalan.
“Saya lupa tapi beliau masih ingat (sambil menunjuk Pramono) dan saya tidak pernah menghitung. Saya senang kalau apa yang saya berikan dan apa yang saya kerjakan bermanfaat untuk teman apalagi untuk warga,” terangnya, Sabtu (2/11) malam.
Dalam kesempatan itu, Sanusi tak lupa mengajak para simpatisan dan para warga setempat untuk memilih dirinya.
“Pilkada tanggal tanggal 27 November, warga Candirenggo ojo lali nyoblos nomor?,”
Warga menjawab serentak “Satu,”!!!
“Dan sekarang masyarakat Candirenggo apa yang dibutuhkan?, karena Bupati itu pelayan publik atau khotimul umat jadi pimpinan itu adalah pelayannya umat,” tandasnya.
Menurutnya Candirenggo sudah berbuat yang terbaik untuk Kabupaten Malang dan UMKM juga tetap hidup berkat masyarakatnya.
Sanusi tak bisa berlama-lama berada dalam acara karena padatnya jadwal kampanye dan segera pamitan.
“Jadi itu yang bisa saya sampaikan mohon maaf apabila ada kekurangannya sekali lagi nanti tanggal 27 sama-sama nyoblos nomor,”
“Satu!!,” kembali teriak warga kompak.
Sanusi pun berpantun “Kalau ada pintu jangan dikasih kain kalau ada nomor satu jangan pilih yang lain,” pungkasnya.
Sementara itu menurut Pramono selaku Ketua Panitia, sepwrti juga tahun lalu saat Abah menjabat sebagau Bupati Malang juga menghadiri agenda yang sama, peresmian jembatan.
“Hanya saja themanya yang berbeda. Tahun lalu ruwatan Padang Bulan gelar budaya Nusantara,” terang Pramono.
Pramono beeharap pameran ini digelar setiap tahun, sehingga UMKM bisa bertahan, tidak merugikan masyarakat dan Budaya Nusantara dapat dilestarikan juga dapat berkembang.”Kami siap memilih nomor 1,” ujarnya.***