HARIANMALANG.COM – Calon Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib akan meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Menurutnya, pendidikan tingkat PAUD dinilai sangat penting, karena merupakan pondasi dari segala tingkatan pendidikan.
“Kami punya keyakinan, PAUD ini sangat penting, karena pondasi pendidikan anak-anak untuk ke depan. Jadi kalau posisinya sudah kuat maka pembangunan pendidikan kedalam akan lebih baik,” seru Lathifah Shohib.
Ditemui seusai kampanye di Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jumat (18/10) sore.
Baca Juga:
Wamen Diktisaintek RI Prof Fauzan Hadiri Student Day 2024 Universitas Muhammadiyah Malang
Gebrakan Baru Dirut Tugu Tirta Kota Malang Puluhan Karyawan Dikuliahkan Gratis
Dukungan Mengalir dari Berbagai Lapisan Masyarakat Perkuat Posisi Salaf Menjadi Bupati Malang
Lathifah Shohib yang berpasangan dengan HM Sanusi dalam Pilkada Kabupaten Malang ini membeberkan, meningkatkan kualitas pendidikan PAUD merupakan tugas utama dari pemerintah daerah (Pemda).
Sehingga dengan terpilihnya dirinya dan juga Sanusi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Malang, pihaknya akan berupaya secara optimal untuk peningkatan hal tersebut.
“Tugas lembaga pemerintah yang pertama meningkatkan kualitas lembaga-lembaga PAUD yang ada di Kabupaten Malang. Baik yang dimiliki muslimat maupun yang dikelola yayasan-yayasan,” ungkap mantan anggota DPR RI ini.
Saat disinggung, tingginya angka anak putus sekolah di Kabupaten Malang yang mencapai 19 ribu anak, Lathifah mengatakan, jika dirinya dipercaya dengan mandat sebagai Wakil Bupati Malang dirinya akan melakukan tindakan untuk menekan angka anak putus sekolah tersebut.
Baca Juga:
Konektivitas antar pelosok Solusi Pemekaran Wilayah Kabupaten Malang
Gandeng Karoseri Piala Mas SAG Siap Kenalkan Bus Listrik dengan Nilai TKDN
Inilah Reaksi Timur Tengah Terhadap Kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat
“Kami akan mendata putus sekolah itu disebabkan karena apa? Kalau sebabnya karena kekurangan biaya, maka akan kita carikan upaya-upaya supaya tidak mengalami kesulitan biaya. Baik itu dari program Indonesia pintar atau beasiswa yang lain,” ungkapnya.
“Mungkin dari CSR pabrik-pabrik yang ada di Kabupaten Malang ini, sebagian kami gunakan untuk beasiswa anak-anak dari keluarga kurang mampu supaya tidak putus sekolah,” imbuh Lathifah. ***