Longsor Trenggalek: Pak Minto Bersaksi Detik-detik Reruntuhan Telan Keluarga di Rumahnya

TRENGGALEK – Tim SAR gabungan kembali mengerahkan dua anjing pelacak dan satu saksi kunci dalam upaya pencarian empat korban longsor yang masih hilang di Desa Depok, Trenggalek.

Pencarian memasuki hari keenam sejak bencana terjadi, dengan fokus utama untuk mempercepat proses evakuasi sebelum masa operasi berakhir.

“Dua unit K-9 dari Polda Jatim kami datangkan kembali,” kata Didit Arie Ristandi, Kepala Seksi Operasional dan Siaga Basarnas Surabaya.

Sebelumnya, dua anjing pelacak dari SAR-dog Indonesia Malang terpaksa dipulangkan karena menunjukkan tanda kelelahan ekstrem.

Table of Contents

Toggle

Kesaksian Langka: Pak Minto Lihat Istri, Anak dan Ibunya Terkubur Reruntuhan

Tim SAR mendatangkan Pak Minto, satu-satunya saksi mata langsung dalam tragedi longsor yang melanda rumahnya.

Minto melihat sendiri saat reruntuhan tebing menghantam permukiman, mengubur enam anggota keluarganya yang sedang berada di dalam rumah.

Saat itu, Minto sedang memperbaiki saluran air di atas rumah saat mendengar suara gemuruh dari atas bukit.

Ia sempat berlari menuju rumahnya, tetapi longsoran tanah dan batuan lebih cepat menghantam permukiman yang padat di bawahnya.

Informasi yang Berbeda Picu Kebingungan Lokasi Korban

Dalam keterangan terbarunya, Didit menyebutkan bahwa informasi soal titik lokasi korban sempat simpang siur.

Sejumlah warga yang mengaku keluarga korban menunjukkan titik yang berbeda dari prediksi awal SAR.

“Kami akhirnya minta bantuan dari Kapolsek, Danramil, Camat dan Kades untuk mendatangkan Pak Minto,” ujar Didit.

Pak Minto didampingi saat menunjukkan lokasi rumahnya yang tertimbun longsor agar pencarian bisa lebih terfokus.

Dua Korban Telah Ditemukan: Nenek dan Nenek Buyut dari Keluarga Minto

Pada hari keempat pencarian, tim SAR berhasil mengevakuasi dua korban yakni Yatemi (65) dan Mesinem (82), nenek dan nenek buyut dari keluarga Minto.

Jenazah ditemukan dalam kondisi tertimbun lumpur dan material longsor sedalam beberapa meter.

Keberhasilan ini sempat memberi harapan besar bahwa pencarian berikutnya bisa membuahkan hasil serupa.

Namun upaya pencarian lanjutan pada hari kelima tidak menghasilkan temuan korban tambahan.

Kendala Lapangan: Medan Terjal dan Risiko Longsor Susulan

Tim SAR menghadapi banyak tantangan dalam operasi ini, termasuk medan terjal dan risiko longsor susulan.

Material longsor yang masih labil membuat pengerahan alat berat tidak bisa dilakukan secara maksimal di awal pencarian.

Cuaca yang tidak menentu dan curah hujan tinggi turut memperlambat proses evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun di kedalaman lebih dari 5 meter.

Dukungan Logistik Diperkuat: Tiga Alat Berat Kini Diterjunkan

Menjelang batas akhir masa pencarian, SAR gabungan memutuskan menambah satu unit alat berat jenis eksavator.

Tambahan ini membuat total menjadi tiga unit alat berat yang dioperasikan dari sisi bawah untuk menyusuri ke atas.

“Konfirmasi dari Kalaks BPBD, satu alat berat tambahan berasal dari Kodim 0806/Trenggalek,” ungkap Didit.

Penggunaan alat berat ini dipadukan dengan petunjuk dari saksi kunci untuk menyisir lokasi yang lebih akurat.

Trauma dan Tekanan Psikologis: Saksi Diperlukan Namun Dalam Kondisi Terpukul

Pak Minto, meski menjadi satu-satunya saksi kunci, menghadapi tekanan psikologis berat setelah kehilangan enam anggota keluarganya.

Ia hanya dapat bersuara terbata-bata saat ditanyai oleh tim SAR dan aparat di lokasi.

“Kami menghargai kondisinya yang masih trauma, tapi informasi darinya sangat vital bagi kelangsungan pencarian,” kata Didit.

Petugas lapangan memberikan pendampingan saat Minto menunjukkan titik-titik yang menurutnya merupakan lokasi rumah saat tertimbun.

Perlu Protokol SAR Berbasis Data dan Pendekatan Psikologis

Tragedi longsor Trenggalek menunjukkan pentingnya integrasi antara teknologi, kesaksian langsung, dan kesiapan logistik dalam operasi SAR.

Pengerahan anjing pelacak menunjukkan bahwa pelibatan elemen K9 tetap relevan dalam situasi penuh ketidakpastian informasi lokasi korban.

Namun keberhasilan SAR juga sangat bergantung pada pendekatan psikologis terhadap saksi yang mengalami trauma berat.

Solusi jangka panjang mencakup perlunya pelatihan rutin dan sistematis bagi warga daerah rawan bencana untuk mengenali gejala awal longsor.

Sementara dari sisi pemerintah, pemetaan zona rawan dan percepatan relokasi permukiman padat di lereng bukit harus menjadi prioritas.

Kehadiran alat berat dan tim yang terlatih hanya akan efektif jika didukung oleh informasi akurat dan perencanaan yang matang sebelum bencana terjadi.***

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Kengpo.com dan Sawitpost.com 

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Kontennews.com dan Halloupdate.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Haisumatera.com dan Haibanten.com

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center