HARIANMALANG.COM. Jakarta – PT Sinar Armada Globalindo (SAG) melakukan kerjasama strategis perakitan bus listrik dengan PT Piala Mas Industri ( Piala Mas).
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan antara Direktur Utama SAG, Johannes Herwanto, dan CEO Piala Mas, Indra Soedjoko , kemarin di Jakarta.
Langkah tersebut sesuai regulasi pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 8 Tahun 2024 terkait aturan minimal 20% Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produksi bus listrik, PT Sinar Armada Globalindo (SAG) menyambut baik regulasi tersebut.
Secara konkret SAG telah menjalin kerjasama dengan PT Piala Mas Industri (Piala Mas) untuk perakitan bus listrik dengan nilai TKDN yang ditargetkan di tahun 2025 mendatang.
Baca Juga:
Hidayat Nur Wahid Dukung Penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ini Alasannya
Jokowi Jawab Langsung Permintaan Tim Pembela Ulama dan Aktivis untuk Tunjukkan Ijazah UGM Miliknya
Rumah Senator DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti Digeledah di Surabaya, KPK Ungkap Alasannya

“SAG bangga mengumumkan kerja sama terbarunya dengan Piala Mas. Kemitraan yang kami lakukan ini memperkuat komitmen kami terhadap transportasi publik yang lebih rendah emisi sehingga berkontribusi terhadap transisi Indonesia menuju ekonomi yang lebih bersih,” ungkap Andre Jodjana, Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis, SAG.
Bagi kedua belah pihak penandatanganan ini dapat mendorong serta mengakselerasi transfer teknologi ke putra putri Indonesia yang kemudian dapat meningkatkan kualitas komponen otomotif lokal, sehingga dalam jangka panjang dapat menaikkan daya saing produksi otomotif dalam negeri di pasar internasional.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia telah meluncurkan Dokumen Peta Jalan Implementasi E-Mobility untuk program transportasi massal berbasis bus rapid transit (BRT) yang bertujuan untuk mencapai target 90 persen elektrifikasi armada transportasi publik perkotaan pada tahun 2030, setara dengan lebih dari 45.000 unit bus listrik di 42 kota, dan target 100 persen pada 2040. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor transportasi darat.
SAG optimis bahwa dengan penerapan TKDN terhadap bus listrik yang akan diproduksinya dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kembali menghidupkan industri-industri kecil dalam negeri, sehingga perekonomian nasional bisa terus bergerak dan tumbuh secara berkelanjutan.
Baca Juga:
Terkait Alasan Turunnya Jumlah Orrang yang Lakukan Perjalanan pada Lebaran 2025, Ini Respons Menhub
Kepala Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa Kritik Keras Kebiǰakan Tarif Donald Trump
Pastikan Harga Pangan, Presiden Prabowo Subianto Hampir Setiap Malam Telepon Menteri Pertanian
Kembali memberitahukan bahwa di tahun 2019 SAG memperkenalkan produk pertamanya Bus Low Deck 12M ke Indonesia dan sudah beroperasi di tahun 2023, dalam komitmen mendukung program pemerintah Langit Biru untuk pengendalian polusi udara. Melanjutkan komitmen tersebut, SAG telah menandatangani kesepakatan terbaru untuk mengoperasikan bus High Deck 12M tambahan yang akan mulai beroperasi di koridor TransJakarta pada Desember 2024.***