HARIANMALANG.COM – Kebebasan menggunakan media sosial (medsos) tidak dapat dibendung lagi. Meski mudah diakses namun harus bijak menggunakannya.
Dihadapan ratusan undangan Tradisi Tumpengan dan peringatan Hari Santri Nasional (HAN) Calon Bupati (Cabup) Malang nomor urut 1, HM Sanusi sempat menyinggung fitnah lewat medsos dan meminta masyarakat Kabupaten Malang tidak terpengaruh
Menghadiri tradisi tumpengan dan HSN yang diselenggaakan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Malang, Sanusi berpesan menyikapi medsos yang bebas beredar harus cerdas.
“Saya yakin masyarakat Kabupaten Malang pintar dan cerdas,” ujarnya, disela – sela acara tumpengan, Rabu (30/10) dikediaman H Sucipto pemilik usaha Keripik Lumba-Lumba Turen.
Baca Juga:
RUU Minerba, Pemberian Izin Mengelola Lahan Tambang Bukan untuk Pelaku UKM Asal Jakarta
Jokowi Sempat Negosiasi Menolak untuk Berikan Sambutan di Puncak Peringatan HUT ke-17 Gerindra
Diusulkan Pertama Kali oleh PWI Jatim, Margono Djojohadikusumo Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Menurut Cabup HM Sanusi berpasangan dengan Lathifah Shohib sebagai Cawabup yang terbaik hanya satu, maka dari itu ia mengajak agar para audiens memilihnya.
“Saya dicalonkan menjadi Bupati Kabupaten Malang dengan Ibu nyai Hajjah Lathifah nomor urutnya nomor satu, dipilih lagi ya ibu-ibu, Nomer siji, yang terbaik itu hanya satu nggeh,” ucapnya diiringi gemuruh ratusan para simpatisan.
Pria yang kerap disapa Abah Sanusi ini meminta restu kepada seluruh simpatisan yang hadir dalam agenda tersebut.
“Saya berharap panjenengan selalu mendoakan saya dan Nyai Lathifah pada tanggal 27 November 2024, semua masyarakat Kabupaten Malang untuk Calon Bupati pilih nomor 1,” ucapnya sambil diiringi suara keras dan para simpatisan “Satu”!!! Berbarengan.
Baca Juga:
Gen Z Mendominasi jadi Kalangan Paling Puas dengan Kinerja Prabowo Subianto Versi Survei Indikator
Gara-gara Soal Pajangan Mobil F1, Momen Pecah Tawa Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim
“Yang penting kita nanti berprinsip pada ayat Al Quran dalam kehidupan yang artinya kita diminta untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah dan jangan kita tolong menolong dalam keadaan dosa dan permusuhan adu domba,” lanjutnya.
“Sekarang lagi ngetrend adu dombanya lewat medsos, sehingga didalam medsos ada aliran ahlul fitnah wal jamaah, saya difitnah korupsi Pokmas padahal Pokmas itu urusannya provinsi, tidak ada urusannya dengan Kabupaten,” ucapnya.
Ia mengatakan Allah pemilik kekuasaan dan memberikan keluasan kepada yang dikehendaki dan mencabut kekuasaan dari yang dikehendaki.
Allah memuliakan orang yang dikehendaki dan menghinakan orang yang dikehendaki dan ditangan Allah itu yang terbaik.
Baca Juga:
Gandeng Pemerintah Swiss, BNPB Lakukan Penguatan Soal Peringatan Dini Banjir Lahar di Gunung Semeru
“Maka dari itu doa dari panjenengan menentukan saya jadi Bupati apa nggak, jadi Ikhlas nggeh nanti doakan seluruh masyarakat Kabupaten Malang yang punya hak pilih, pilih nomor 1,” tegasnya.***