HARIANMALANG.COM – Dalam acara debat publik pertama Paslon pada Pilkada yang diselenggarakan KPU Kabupaten Malang. Paslon nomer satu HM Sanusi dicercah pertanyaan menyudutkan tentang berbagai masalah pendidikan. Namun dengan tenang an gamblang ia justru membeberkan keberhasilan.
Beberapa hal yang dipertanyakan lawan politik tersebut, diantaranya mengapa masalah perijinan pendirian pendampingan disabilitas dipersulit.
Begitu juga dengan gaji guru honorarium yang cuma 300 ribu. Serta masih adanya pungutan di sekolah-sekolah wilayah Kabupaten.
Sanusi dengan tenang namun berkualitas menjawab berbagai pertanyaan menyudutkan tersebut.
Baca Juga:
Hidayat Nur Wahid Dukung Penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ini Alasannya
Jokowi Jawab Langsung Permintaan Tim Pembela Ulama dan Aktivis untuk Tunjukkan Ijazah UGM Miliknya
Rumah Senator DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti Digeledah di Surabaya, KPK Ungkap Alasannya
Pendirian lembaga pendamping disabilitas, yang menurutnya memang perlu seleksi ketat dalam perijinan pendirian. Ia justru mengkhawatirkan jika perijinan mudah diberikan, akan memicu disalahgunakan.
Tentang gaji guru honoror yang cuma 300 ribu. Sanusi menampik hal tersebut. Ia bahkan meminta di hadirkan guru honorer yang digaji minim. Paslon nomer urut satu ini mengklarifikasi, bahwa pihaknya melalui Dinas Pendidikan telah memberikan intensif layak kepada para guru honorer.
Sedangkan masalah pungutan, Abah Sanusi – panggilan kesehariaannya, meluruskan. Jika wewenang Pemerintah Kabupaten hanya pada sekolah SD negeri dan SMP negeri. Dalam ranah tersebut ia menjamin tidak ada pungutan sama sekali.
“Kalau sekolah swasta, dan di jenjang SMA/SMK sudah bukan kewenangan kami,” terang Sanusi.
Baca Juga:
Terkait Alasan Turunnya Jumlah Orrang yang Lakukan Perjalanan pada Lebaran 2025, Ini Respons Menhub
Kepala Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa Kritik Keras Kebiǰakan Tarif Donald Trump
Pastikan Harga Pangan, Presiden Prabowo Subianto Hampir Setiap Malam Telepon Menteri Pertanian
Acara debat ini sendiri diselenggarakan KPU Kabupaten Malang di ruang sidang Paripurna DPRD Kabupaten Malang. Jum’at (25/10) malam. Tema yang diangkat dalam debat Pilbup putaran pertama ini “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah”.
Debat ini diikuti dua Paslon, pasangan Sanusi-Lathifah (SaLaf) berhadapan dengan Gunawan-Umar (GUS).
Meski sempat memanas, dengan teriakan dan yel-yel yang beradu keras, antar pendukung Paslon. Namun acara berlangsung tertib dan aman. ***