HARIANMALANG.COM – Menandai HUT ke 79 Provinsi Jatim, Bakorwil III Malang menggelar berbagai kegiatan sosial selama 5 hari Mulai Rabu lalu.
Setelah pengajian dan donor darah, hari ini, Sabtu (2/11), Bakorwil III Malang menggelar Khitan Massal bekerjasam dengan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA).
Saat ini metode konvensional modifikasi flash coutter ini banyak diminati. “Masyarakat menyukai khitan dengan metode ini dan memang standart rumah sakit,” ujar Budiono SKep Ners MM
Kepala Tim Kesehatan Masyarakat RSSA.
Didampingi dr Yudi Siswanto Sp. B.P.R.E dan dr Kin tim medis RSSA, Budiono mengatakan untuk khitan massal kali ini, pihaknya mengirim 4 dokter dan 10 perawat juga bagian farmasi serta obat – obatan.
“Setelah dikhitan peserta diberi obat-obatan, selain bingkiaan dari Bakorwil III,” tambah Budiono.
Menyinggung kelebihan metode tersebut, dr Yudi mengakui semua metode khitan ada kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan sistim ini diakhir khitan dijahit sehingga savety dari perndarahan. “Metode ini mempercepat penyembuhan dan tidak ada alat yang menempel saat selesai dikhitan. Tinggal menunggu proses penyembuhan,” terangnya.
Baca Juga:
Jokowi Sempat Negosiasi Menolak untuk Berikan Sambutan di Puncak Peringatan HUT ke-17 Gerindra
Diusulkan Pertama Kali oleh PWI Jatim, Margono Djojohadikusumo Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Sedangkan proses penyembuhannya dipengaruhi kondisi penis anak. Anak yang memiliki kelengketan kulit lpenyembuhannya lebih lama.
“Teknik ini karena dijahit proses khitan membutuhkan waktu antara 15 sampai 20 menit dan dijamin 3 hari sudah kering,” jelasnya.
Sementara Pramono Hari
Kepala Budang Kemasyarakatan Bakarwil III Jatim, mengatakan khitan massal yang baru tahun ini diselenggarakan diikuti 24 anak.
Baca Juga:
Gen Z Mendominasi jadi Kalangan Paling Puas dengan Kinerja Prabowo Subianto Versi Survei Indikator
Gara-gara Soal Pajangan Mobil F1, Momen Pecah Tawa Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim
Gandeng Pemerintah Swiss, BNPB Lakukan Penguatan Soal Peringatan Dini Banjir Lahar di Gunung Semeru
“Targetnya 50 anak, karena bukan hari libur sekolah, baru 24 anak yang ikut khitan,” ujarnya.
Peserta dengan umur bervariatif mulai usua 2 tahun sampai 12 tahun ini berasal dari berbagai daerah termasuk peserta dari Surabaya, Batu, Gondanglegi dan bebebrapa daerah di Kabupaten Malang.
Selain mendapat bingkisan dan sembako, keluarga peserta juga mendapat kupon undian untuk 2 sepeda listrik dan 1 tiket umroh.
“Untuk hadiah tahun ini menyediakan 11 sepeda listrik dan 4 umroh. Satu umroh langsung dari Pj Gubernur,” terangnya.***