HARIANMALANG.COM – Banyaknya keluhan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB) Calon Bupati Malang, HM Sanusi berjanji menghapusnya.
Calon Bupati nomor urut 1 ini membebaskan orangtua wali murid memilih sekolah yang diinginkan.
Menurut Sanusi, sistem zonasi PPDB di Kabupaten Malang tidak cocok karena kondisi geografis yang sangat luas.
“Hal ini menyulitkan masyarakat yang tinggal di perbatasan dan jauh dari sekolah zonasi, dengan jarak tempuh yang sangat jauh,” ujarnya saat kampanye di Turen, Selasa (12/11).
Seperti diketahui yang terjadi selama ini jarak antara rumah siswa denga sekolah zonasinya cukup jauh sementara armada kurang memadai.
Diungkapkan usulan penghapusan zonasi sebelumnya pernah disampaikannya ketika masih menjabat sebagai bupati.
“Zonasi ini merepotkan wali murid. Apalagi sudah banyak kasus terjadi seperti yang beredar di media massa,” ujar Sanusi.
Pria asal Gondanglegi ini menilai sistem zonasi menyulitkan orang tua atau wali murid dalam menyekolahkan anak-anaknya.
Baca Juga:
Jokowi Sempat Negosiasi Menolak untuk Berikan Sambutan di Puncak Peringatan HUT ke-17 Gerindra
Diusulkan Pertama Kali oleh PWI Jatim, Margono Djojohadikusumo Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
“Jika zonasi tetap dibiarkan, maka akan berdampak pada meningkatnya jumlah anak putus sekolah. Tentu hal ini tidak ingin terjadi,” tegas Sanusi.
Sanusi menambahkan penghapusan zonasi akan mengurangi beban daerah dalam menangani anak putus sekolah.
“Salah satunya zonasi harus dihapus, agar anak-anak semakin semangat sekolah lagi. Karena tempat lokasi sekolahnya dekat dan memilih sekolah yang dikehendaki,” terang politisi PDIP tersebut.
Ia berharap agar pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menghapus sistem zonasi, sehingga masyarakat bisa lebih mudah menyekolahkan anak-anak mereka.***
Baca Juga:
Gen Z Mendominasi jadi Kalangan Paling Puas dengan Kinerja Prabowo Subianto Versi Survei Indikator
Gara-gara Soal Pajangan Mobil F1, Momen Pecah Tawa Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim
Gandeng Pemerintah Swiss, BNPB Lakukan Penguatan Soal Peringatan Dini Banjir Lahar di Gunung Semeru