HARIANMALANG.COM – Pomdok pesantren di wilayah Kabupaten Malang dituntut mencetak santri enterpreneur.
Selain persaingan lapangan pekerjaan semakin ketat juga sesuai dengan Program Paslon HM Sanusi – Lathifah Shihab ( SALAF).
Di hadapan para gus-gus (Keluarga Besar ASSAS Malang Raya) Sanusi berharap, pondok pesantren di Kabupaten Malang mampu menampung dan mengembangkan jiwa wirausaha para santrinya.
Tidak hanya sekedar program, HM Sanusi yang akrap disapa Abah Sanusi ini bakal membantu meningkatkan keahlian para santri sehingga Program One Peaantren One Produk (OPOP) terwujud.
Baca Juga:
RUU Minerba, Pemberian Izin Mengelola Lahan Tambang Bukan untuk Pelaku UKM Asal Jakarta
Jokowi Sempat Negosiasi Menolak untuk Berikan Sambutan di Puncak Peringatan HUT ke-17 Gerindra
Diusulkan Pertama Kali oleh PWI Jatim, Margono Djojohadikusumo Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Sanusi berjanji jika Salaf terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Malang periode 2024-2029, bakal
mendatangkan para ahli dibidangnya dengan memberikan pelatihan teknologi kepada para santri di pesantren-pesantren.
“Pembelajan IT untuk para santri ini penting guna merealisasikan Program OPOP. Misalnya Pesantren A memiliki keahlian pertanian diberikan pendidikan teknologi pertanian atau ada juga yang memiliki keahlian budidaya ikan dan sebagainya,” jelasnya sambil menambahkan Program OPOP dapat mendukung kesejahteraan para santri.
Santri tidak hanya belajar agama tetapi juga menguasai bisnis atau berwirausahaa, mengembangkan keriernya. “Lulus dari pondok pesantren para santri bisa hidup mandir,” tuturnya.
Baca Juga:
Gen Z Mendominasi jadi Kalangan Paling Puas dengan Kinerja Prabowo Subianto Versi Survei Indikator
Gara-gara Soal Pajangan Mobil F1, Momen Pecah Tawa Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim
Menurut Abah Sanusi, Prgram OPOP cukup efisien membantu biaya operasional pondok pesantren tersebut.
“Contohnya di pondok pesantren Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,” ujarnya.
Diharapkan para santri Kabupaten Malang seperti santri di Pondok Parung, Jawa Barat iyang mengembangkan kolam ikan.
“Setiap tahun pendapatan dari kolam ikannya mencapai miliaran rupiah,” ungkap Sanusi.***
Baca Juga:
Gandeng Pemerintah Swiss, BNPB Lakukan Penguatan Soal Peringatan Dini Banjir Lahar di Gunung Semeru